-->

Sirnanya Al-Qur'an

Sirnanya Al-Qur'an pasti akan terjadi yaitu setelah rusaknya Ka'bah dan sebelum keluarnya Rihun Baridah (Hawa yang dingin). 



Mulai hari sirnanya Al-Qur'an itu besok, Al-Qur'an 30 juz hanya berwujud kertas halus (kosong) yang tidak ada tulisannya. Setiap tempat yang ada tulisan Al-Qur'an walaupun hanya berupa lukisan atau ukiran dan sebagainya, tulisan tersebut akan hilang dengan sendirinya dan tiada yang tersisa sedikitpun.

Begitu juga orang yang tadinya hafal Al-Qur'an dan orang yang ahli baca tulis, membaca Al-Qur'an  bin nadhar, mulai hari tersebut semua menjadi lupa bacaan Al-Qur'an yang pernah di bacanya.

Ayat-ayat didalam Al-Qur'an tiada yang diingat sedikitpun, ketika mereka melihat Al-Qur'an ternyata tulisannya telah musnah (hilang).


Dari Abdullah bin Mas'ud ra. dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda:

"Bacalah Al-Qur'an sebelum ia diangkat, maka sesungguhnya tidak akan berdiri hari kiamat sehingga ia diangkat. Dikatakan: "Mushaf-mushaf ini di angkat! maka bagaimana dengan Al-Qur'an yang ada dalam dada manusia?" Beliau berkata: "Di Isra'kan darinya pada malam hari, maka diangkat apa yang ada dalam dada mereka, maka pagi harinya mereka tidak mengingat sedikitpun, dan mereka tidak menemukan dalam mushaf-mushaf sesuatupun, kemudian mereka melimpahkan perasaan dengan sya'ir."  

Mereka semua tiada pernah menduga dan tidak menyangka Al-Qur'an bisa musnah tanpa tersisa sedikitpun baik yang terdapat dalam mushaf-mushaf maupun yang ada dalam dada orang-orang yang hafal Al-Qur'an, untuk mencurahkan perasaan yang ada dalam hatinya mereka mendengar syair dan lagu.

Hal ini selain menunjukkan kekuasaan Allah juga menunjukkan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar kitab suci yang wajib dimuliakan dengan tadarus (membaca) siang dan malam serta difahami maknanya dan dilaksanakan isi dan maksudnya, juga menunjukkan bahwa pada waktu itu dunia telah mengalami naza'. 

Orang yang mau memulyakan Al-Qur'an hanya segelintir orang, ayat-ayat Al-Qur'an hanya segelintir orang, ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi firman-firman Allah dan tidak pernah tercampuri oleh kalam yang lain tidak seharusnya hilang dan musnah, maka sirnanya ialah dicabut kembali oleh Dzat yang memilikinya yaitu Allah Yang Maha Luhur dan Agung.

Maka pada zaman akhir, lebih-lebih pada zaman sekarang ini, selagi masih bisa menemukan Al-Qur'an, semoga kita bisa diberi taufiq oleh Allah supaya giat tadarus Al-Qur'an dengan melihat tulisannya serta berdo'a dan bershalawat pada Nabi Muhammad Saw yang menjadi panutan kita semua umat islam.


Disebutkan dalam Dalaa-ilil Khairaat, atau dalam Qashidah Munfarijah sebagai berikut:

"Dan bacalah Al-Qur'an dengan hati yang mantap dan dengan suara yang merdu."

"Dan renungkanlah makna yang terkandung di dalamnya niscaya engkau akan datang ke surga Firdaus dengan wajah yang berseri."

Banyak sekali hadis yang menerangkan keagungan dan keutamaan membaca Al-Qur'an yang walaupun hanya sebentar-sebentar, syukur-syukur jika kita bisa lebih mencintainya dengan membaca Al-Qur'an Kalamul Azhiim kita berharap agar selalu berada dalam naungan Allah SWT.

Semoga kita termasuk golongan orang yang giat membaca Al-Qur'an yang akan menyebabkan kuatnya iman kita kepada Allah Tuhan pencipta alam dan bisa merasuk dalam jantung serta bisa memperoleh ridha dan pengampunan Allah serta selamat dari fitnahnya zaman, siksa kubur dan siksa akhirat. Aminn.

0 Response to "Sirnanya Al-Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel