-->

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Anjuran Rasulullah صلي الله عليه وسلم untuk menikah mengandung berbagai manfaat, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama, diantaranya : 



  • Dapat menundukkan pandangan, 
  • Akan terjaga kehormatan. 
  • Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat. 
  • Akan ditolong dan dimudahkan oleh Allah سبحانه و تعالي
  • Dapat menjaga syahwat, yang merupakan salah satu sebab dijaminnya ia untuk masuk ke dalam surga. 
  • Mendatangkan ketenangan dalam hidup. 
  • Akan terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالي : 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (QS. Ar Ruum:21).

  • Akan mendapatkan keturunan yang shalih. 

Menikah dapat menjadi sebab semakin banyaknya jumlah ummat Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم

Ada sebagian kaum muslimin yang telah menikah dan dikaruniai oleh Allah seorang anak atau dua orang anak, kemudian mereka membatasi kelahiran, tidak mau mempunyai anak lagi dengan berbagai alasan yang tidak syar’i. Perbuatan mereka telah melanggar syari’at Islam. 

Fatwa-fatwa ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah telah menjelaskan dengan tegas, bahwa membatasi kelahiran atau dengan istilah lainnya “keluarga berencana”, hukumnya adalah haram.

Sesungguhnya banyak anak itu banyak manfaatnya. Diantara manfaat dengan banyaknya anak dan keturunan, adalah :
  1. Di dunia mereka akan saling menolong dalam kebajikan. 
  2. Mereka akan membantu meringankan beban orang tuanya. 
  3. Do’a mereka akan menjadi amal yang bermanfaat ketika orang tuanya sudah tidak bisa lagi beramal (telah meninggal dunia). 
  4. Jika ditaqdirkan oleh Allah سبحانه و تعالي anaknya meninggal ketika masih kecil, insya Allah, ia akan menjadi syafa’at (penolong) bagi orang tuanya nanti di akhirat. 
  5. Anak akan menjadi hijab (pembatas) dirinya dengan api neraka, manakala orang tuanya mampu menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang shalih dan shalihah. 
  6. Dengan banyaknya anak, akan menjadikan salah satu sebab bagi kemenangan kaum muslimin ketika dikumandangkan jihad fi sabilillah, karena jumlahnya yang sangat banyak. 
  7. Rasulullah صلي الله عليه وسلم bangga dengan jumlah umatnya yang banyak. Apabila seorang muslim cinta kepada Rasulullah صلي الله عليه وسلم, maka hendaklah ia mengikuti keinginan Rasulullah صلي الله عليه وسلم untuk memperbanyak anak, karena Beliau صلي الله عليه وسلم bangga dengan banyaknya ummatnya pada hari kiamat. 

Bila Belum Dikaruniai Anak

Apabila ditaqdirkan Allah سبحانه و تعالي, sepasang suami-isteri sudah menikah sekian lama, namun belum juga dikaruniai anak, maka janganlah ia berputus asa dari rahmat Allah سبحانه و تعالي. Hendaknya ia terus berdo’a sebagaimana Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Zakaria Alaihissallam telah berdo’a kepada Allah سبحانه و تعالي, sampai Allah سبحانه و تعالي mengabulkan do’a mereka. Dan hendaknya bersabar dan ridha dengan qadha’ dan qadar yang Allah tentukan, serta meyakini bahwa semua itu ada hikmahnya.

Do’a mohon dikaruniai keturunan yang baik dan shalih terdapat dalam Al Qur’an, yaitu :

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

"Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih".
 (QS. Ash Shaafat : 100)

.رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa". 
(QS. Al Furqaan : 74).

رَبِّ لاَ تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

"Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah warits yang paling baik". (QS. Al Anbiyaa : 89).

Mudah-mudahan Allah عزّوجلّ memberikan keturunan yang shalih kepada pasangan suami-isteri yang belum dikaruniai anak.


Sungguh buah hati (Anak) adalah idaman setiap pasangan suami isteri, namun kadang kita (pasangan suami istri) belum di karuniai Anak walau sudah lama menikah, berikut doa dan amalan agar kiranya kita mendapatkan keturunan:

1. Memperbanyak Istighfar

Allah عزّوجلّ berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً. يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً 

”Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh/71: 10-12)

Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar pada setiap kesulitan, dan kelapangan untuk setiap kesempitan serta memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad dan Syaikh Ahmad Syakir Berkata: Isnadnya Shahih)

Belum mendapatkan keturunan adalah kegelisahan dan kesulitan yang sukar, dan anak adalah Rezeki yang diharapkan. Maka hendaklah Istighfar menghiasi kehidupan kita sekalian.

2. Berdoa

1. Berdoa kepada Allah عزّوجلّ dengan Hati yang khusyu’, serius, tidak berputus asa, menggabungkan pengharapan dan rasa cemas serta adab doa lainnya, tak kalah pentingnya ialah menghindari segala hal yang merupakan penghalang di ijabah (dikabulkan)-nya doa seperti: Syirik, Bid’ah, Makanan dan pakaian dari harta haram, memutus silaturrahmi, maksiat dan lainnya.

2. Meneladani doa Nabi Zakaria عليه السلام yang akhirnya dikaruniai anak diusia senja dan Istri beliau sebelumnya mandul, yaitu:

رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء

” Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” (QS. Ali Imran/3: 38)


رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

”Ya Rabb-ku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik.” (QS. Al-Anbiya/21: 89)

3. Konsultasi Kepada Pakar

Konsultasi ke ahli kesehatan yang membidangi masalah ini.

4. Tawakkal kepada Allah عزّوجلّ, sesungguhnya Ia mengetahui yang baik bagi kita.

0 Response to "HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel