-->

BULAN DZULHIJJAH


Ketahuilah, sesungguhnya termasuk hikmah dan kesempurnaan Alloh عزّوجلّ, Dia mengkhususkan sebagian makhluknya dengan beberapa keutamaan dan keistimewaan. Melebihkan sebagian waktu dan tempat dengan ganjaran dan pahala yang besar. 

Diantaranya adalah Alloh عزّوجلّ mengkhususkan sebagian bulan dan hari dengan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan dan hari yang lain. Agar menjadi ladang bagi seorang muslim untuk menambah amalan dan kecintaannya terhadap ketaatan. 

Menuai pahala dan meraih ridhoNya. Menggugah semangat baru dalam beramal, sebagai bekal untuk kampung nan abadi.

Di antara bulan-bulan yang penuh dengan keistimewaan adalah bulan Dzulhijjah, lebih khusus lagi sepuluh hari pertama dan hari tasyriqnya. 

Bagaimana tugas seorang muslim di bulan ini? amalan ketaatan apa saja yang dianjurkan? Ikutilah kajian berikut ini dengan seksama. Semoga bermanfaat

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

Umur manusia seluruhnya adalah musim untuk menjalankan ketaatan dan menuai pahala. Beribadah dan menjalankan ketaatan hingga maut menjemput. Alloh عزّوجلّ berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (QS. al-Hijr: 99).

Oleh karena itu wajib bagi seorang muslim untuk memanfaatkan umur dan waktunya sebaik mungkin. 

Memperbanyak dan memperbagusi ibadah serta amalan hingga maut menjemput, lebih-lebih pada bulan dan hari yang penuh dengan keutamaan. Diantara bulan yang Alloh عزّوجلّ telah beri banyak keutamaan adalah bulan Dzulhijjah. Alloh عزّوجلّ berfirman:

وَالْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ 

Demi fajr. Dan malam yang sepuluh. (QS.al-Fajr: 1-2).

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata: “Malam-malam yang sepuluh adalah sepuluh hari Dzulhijjah. Inilah penafsiran yang benar dari mayoritas ahli tafsir dari kalangan salaf dan selain mereka. Dan penafsiran ini telah sahih pula dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما”.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَا مِنْ أَياَّمٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلىَ اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ العَشْرِ فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Alloh عزّوجلّ daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. 

Para sahabat bertanya: Tidak pula jihad di jalan Alloh عزّوجلّ? Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: Tidak juga jihad di jalan Alloh عزّوجلّ. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu (mati syahid).

Dalam riwayat yang lain nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِيْ عَشْرِ اْلأَضْحَى

Tidak ada amalan yang lebih suci disisi Alloh عزّوجلّ dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari al-adha.

Ibnu Rojab رحمه الله mengatakan: “Hadits ini menunjukkan bahwa beramal pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah lebih dicintai disisi Alloh عزّوجلّ daripada beramal pada hari-hari yang lain tanpa pengecualian. 

Apabila beramal pada hari-hari itu lebih dicintai oleh Alloh عزّوجلّ, maka hal itu lebih utama disisiNya”.

Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله berkata: “Yang jelas, bahwa sebab keistimewaan sepuluh hari bulan Dzulhijjah, karena pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, seperti shalat, puasa, shadaqoh, haji, yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya”.

Baca Juga: Bulan Syawwal

SAATNYA BERHARI RAYA KURBAN

Hari Nahr (menyembelih kurban) adalah hari yang agung, karena dia merupakan hari haji akbar. Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

يَوْمُ الْحَجِّ اْلأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ

Hari haji akbar adalah hari Nahr.

Dan juga merupakan hari yang paling utama dalam setahun. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ أَعْظَمَ اْلأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ اْلقَرِّ

Sesungguhnya hari yang paling agung disisi Alloh عزّوجلّ adalah hari Nahr (menyembelih) kemudian hari Qorr.  

Hari raya kurban lebih utama daripada hari raya iedul fitri, karena hari raya kurban ada pelaksanaan shalat dan menyembelih.

Amalan apa saja yang dianjurkan pada hari ini?

Pertama: Shalat hari raya.

Kedua: Menyembelih kurban.

KETIKA HARI TASYRIQ

Hari tasyriq adalah hari kesebelas, dua belas dan tiga belas bulan Dzulhijjah. Dinamakan hari tasyriq karena manusia pada hari itu membagi-bagikan sembelihan dan hadiah. 

Hari tasyriq merupakan hari yang mempunyai keutamaan. Alloh عزّوجلّ berfirman:

 وَاذْكُرُوا اللَّـهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. (QS.al-Baqoroh: 203).

Imam al-Qurtubi رحمه الله mengatakan: “Tidak ada perselisihan dikalangan ulama bahwa hari yang berbilang pada ayat ini adalah hari-hari mina yaitu hari tasyriq”.

Mengenai hari tasyriq Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَ ذِكْرِ اللهِ

Hari tasyriq adalah hari untuk makan, minum dan  berdzikir.

Hadits ini memberikan penjelasan kepada kita dua perkara:

Pertama: Hari tasyriq adalah hari untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Tidak mengapa mengadakan perkumpulan yang bermanfaat, menghidangkan makanan terutama daging, selama tidak berlebihan dan menghamburkan harta.

Kedua: Bahwa hari ini juga merupakan hari untuk memperbanyak dzikir kepada Alloh عزّوجلّ. Dzikir secara mutlak pada hari-hari tasyriq.

Adalah Ibnu Umar رضي الله عنهما bertakbir di mina pada hari-hari tasyriq setiap selesai shalat, di tempat tidurnya, tempat duduk dan di jalan.

Demikian pula dzikir dan bertakbir ketika menyembelih kurban, dzikir dan berdoa ketika makan dan minum, karena hari tasyriq adalah hari makan dan minum. 

Dzikir ketika melempar jumrah pada setiap kali lemparan bagi para jamaah haji.

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata: “Sabda nabi صلى الله عليه وسلم sesungguhnya hari tasyriq adalah hari makan, minum dan dzikrullah terdapat isyarat bahwa makan dan minum pada hari raya hanyalah untuk membantu berdzikir kepada Alloh عزّوجلّ, dan hal itu merupakan kesempurnaan dalam mensyukuri nikmat, yaitu mensyukuri dengan ketaatan. 

Barangsiapa yang memohon pertolongan dengan nikmat Alloh عزّوجلّ untuk mengerjakan maksiat, maka berarti dia telah inkar atas nikmatNya”.

Baca Juga: Bulan Ramadhan

Demikianlah yang dapat kami kumpulkan seputar pembahasan sepuluh hari Dzulhijjah dan hari tasyriq. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan kita diberi kekuatan untuk mengamalkannya.

0 Response to " BULAN DZULHIJJAH "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel