-->

PERTEMUAN KEEMPAT : MARI MENGARTIKAN dan MEMAHAMI MAKNA KANDUNGAN al-QUR'AN SURAT at-TIIN

Makna Kandungan Surah at-Tiin

Bacalah al-Qur’an surah at-Tiin dan artinya seperti berikut ini!


Surah ini dinamakan at-Tiin diambil dari kata at-Tiin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surah at-Tiin adalah surah ke-95 dalam al-Qur’an yang berjumlah 8 ayat, termasuk golongan surah yang turun di  Mekah atau disebut juga surah Makkiyyah.

Para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan surah at- Tiin ialah tempat tinggal Nabi Nuh a.s. di Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon tin, sedangkan zaitun ialah tempat tinggalnya Nabi Isa a.s. di Baitulmukadas yang banyak ditumbuhi buah zaitun. 

Bukit sinai ialah tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah, letaknya persis berada di luar tembok Yerusalem, sedangkan kota Mekah yang aman ialah Mekah al- Mukaramah. Kota ini sejak zaman jahiliah sampai sekarang tetap terjaga dan terpelihara kesuciannya. Selain itu, Mekah adalah tempat pertama kali Nabi Muhammad saw. menerima wahyu.

KANDUNGAN SURAT at-TIIN

Ayat Pertama
Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.

Ayat Kedua
Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenali dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’raj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.

Ayat Ketiga
Kota yang Aman adalah kota Mekah sekarang. Kota ini disebut dengan kota yang aman karena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qura’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak Zaman Nabi Ibrahim a.s.

Ayat Keempat
Allah menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya itu supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Ayat Kelima
Allah mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun menjadi hina karena pengetahuan, sikap dan perilakunya telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah melalui Rasul-Nya.

Ayat Keenam
Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal salih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat. Di bawah ini adalah beberapa contoh perilaku yang mencerminkan orang beriman dan melaksanakan amal salih.

 Gambar 1.3 Beribadah kepada Allah Swt





 Gambar 1.4 Berdoa kepada Allah Swt
 Gambar 1.5 Gemar bersedekah







Ayat Ketujuh
Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan
Allah Swt adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan- Nya. Pengadilan Allah adalah sebaik-baik pembuat keputusan. Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan- Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.

TUGAS!

Mari berlatih dengan klik link ini: https://forms.gle/Sfc3ec3uxcEFcmJS6

0 Response to "PERTEMUAN KEEMPAT : MARI MENGARTIKAN dan MEMAHAMI MAKNA KANDUNGAN al-QUR'AN SURAT at-TIIN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel