-->

Makmum Masbuk Yang Menyibukkan Dirinya Membaca Doa Istiftah Dan Terlambat Mengejar Imam Dalam Shalat Berjamaah

Di antara berbagai kesalahan makmum masbuk, menyibukkan diri dengan membaca Doa Istiftah dan thuma'ninah ketika membacanya, membaca Doa Isti'adzah, dan Basmalah, dan ia tidak berhenti-hentinya membaca demikian salam sang imam meruku', atau hendak ruku'. 



Ibnu Al-Juzi mengatakan: "Di antara orang-orang yang suka was-was, ada juga orang yang melambat-lambatkan bacaan takbiratul ihram di belakang imam. padahal rekaat itu hanya tinggal sedikit, tetapi ia malah asyik membaca Doa Istiftah dan membaca ta'awud, lalu sang imam merukuk.' 
Ini adalah sikap was-was. Sebab menurut syari'at bacaan ta'awudz dan istiftah adalah sunah, dan bisa ditinggalkan dengan hanya membaca Surat Al-Fatihah. 

Bahkan wajib menurut pendapat sekumpulan ulama. Jadi tidak layak mendahulukan sunah pada kondisi seperti ini.


Dan beliau mengatakan: "Aku pernah melakukan shalat di belakang syeikh kami, Abu Bakar Ad Dainuri Al Faqih, ketika aku masih kecil. Ketika itu beliau melihatku melakukan cara seperti itu, lalu dia berkata: "Hai anakku, sesungguhnya para faqih telah berselisih pendapat tentang status wajib pembacaan Surat Al-Fatihah yang dibaca di belakang imam, tetapi mereka tidak berselisih bahwa status Doa Istiftah adalah sunah, jadi utamakanlah yang wajib dan tinggalkan yang sunah.

Di antara kesalahan-kesalahan mereka yang lain adalah keterlambatan mereka untuk mengejar imam, manakala sang imam tidak dalam posisi berdiri maupun ruku', lalu menanti sampai berdirinya imam dan dapat bersamanya. 

Dengan cara ini dia telah hilang keutamaan sujud yang telah dinyatakan dalam berbagai hadis, khususnya pelanggaran mereka terhadap sabda Rasulullah Saw:

"Apabila kalian mendengar iqamah, bersegerlah melaksanakan shalat, hendaklah kalian tenang dan berwibawa, jangan terburu-buru, apa yang dapat kalian peroleh (dalam shalat) maka laksanakanlah, dan yang tertinggal sempurnakanlah!" 

Al Hafidz Ibn Hajar mengatakan: "Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa disunnahkan mengikuti imam dalam posisi imam yang bagaimanapun juga. 

Disamping itu masih ada hadis lain yang lebih jelas dari itu, diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dari seorang laki-laki anshar, yaitu hadis marfu', bahwa Rasulullah Saw bersabda: 

"Barang siapa mendapati aku sedang ruku', atau berdiri, atau sedang sujud, hendaklah ia mengikutiku dengan posisi yang sedang kulakukan!"

berdasar hadis di atas, adalah disunahkan supaya orang yang baru mau masuk segera (sesudah bertakbir dengan posisi tegak), mengikuti posisi si imam, sesuai posisi yang didapatinya. juga diantara kesalahan-kesalahan mereka yang lain adalah apabila tidak mendapati suatu shaf, atau karena tidak ada tempat, lalu ia menarik orang yang ada di shaf akhir, agar orang itu bershaf dengannya. 


Adapun hadis-hadis yang meriwayatkan cara seperti ini adalah tidak sah dan tidak benar. Bahkan wajiblah baginya untuk bergabung ke dalam suatu shaf, apabila memungkinkan, kalau tidak memungkinkan, maka ia harus shalat seorang diri, dan shalatnya adalah sah.

Sedang hadis yang memerintahkan seseorang harus mengulangi shalatnya, maksudnya berkaitan dengan shalat wajib, apabila ia memperoleh celah (shaf), maka ia harus berhimpun, tetapi kalau tidak didapatinya, maka itu bukan kesalahannya, jadi tidak masuk akal untuk mengatakan orang yang dalam kondisi sepert ini berarti shalatnya batal. 

Demikianlah menurut pendapat Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Asy Syeikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan: Hukum memperbolehkan menarik seorang makmum adalah masih dipertentangkan, karena hadis yang meriwayatkannya adalah dhaif (rusak), sebab sikap menarik ini akan menyebabkan kekosongan pada suatu shaf, sedang syariat justru menekankan supaya di rapatkan, dengan begitu yang lebih baik adalah tidak menarik seorang makmum (yang ada dihadapannya), sekalipun seorang diri  di dalam satu shaf, atau berdiri di sisi kanan imam, 

Dan Allah-lah yang lebih mengetahuinya!

0 Response to "Makmum Masbuk Yang Menyibukkan Dirinya Membaca Doa Istiftah Dan Terlambat Mengejar Imam Dalam Shalat Berjamaah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel